Selasa, 28 Desember 2010

Profil dan durasi Noken As / KEM


image
<!-- [if gte mso 10]>


Durasi Kem / Batasan Durasi Kem


Korek mesin motor,Durasi adalah waktu yang diukur dalam derajat kruk as.m Maksud dari durasi klep buat

para mekanik balap adalah untuk membuat lama bukakan klep,terlalu lama juga

mesin jadi drop. Baik dimana klep in atau ex sedang terbuka, Pada saat mesin

meningkat, mesin sering mengalamiputaran dmn kesulitan mengisi silinder dengan

pasokan udara / bahan bakar dalam waktu singkat saat klep in membuka. Hal yang

sama terjadi saat membuang gas sisa pembakaran. Jawaban atas masalah ini

membuat klep in membuka lebih lama, yang berartimemperbesar durasinya untuk

memaksimalkan saat langkahbuang, banyak peracik kem extrim memulai klep membuka

mendekati posisi saat piston berada di tengah-tengah langkah usaha.


Ini terlihat akan mengurangi tenaga yang

dihasilkan. Tapi idenya adalah membuat klep ex sudah terbuka penuh saat piston

berada di TMB akan melakukan langkah buang. Selama langkah usaha, letukan bahan

bakar sudah menggunakan sekitar 80% dari tenaga untuk menendang piston turun

saat kruk as baru berputar 90° saat piston berada di tengah proses

turun.Separuhnya lagi membieffek yang sedikit menambah tenaga, dan akan lebih

baikjika dimanfaatkan untuk membuang gas sisa pembakaran sehingga untuk yang

terhisap masuk akan lebih bersih nantinya.


Penggunaan rumus:

Missal

untuk mesin 110 cc dan 200 cc.
Untuk mesin 110 cc klep isap membuka 34-35° sebelum TMA(Titik Mati Atas). Dan menutup
58-60° sesudah TMB(Titik Mati Bawah). Sedangkan untuk klep buang, membuka 57-59° sebelum TMB(Titik Mati Bawah), dan menutup 31-33 setelah TMA(Titik Mati


Bawah).
Untuk mesin 200 ccklep isap membuka 28° sebelum TMA dan menutup 63-65° setelah TMB
dan menutup 28-29° setelah TMA.Apabila klep buka 25-38° sebelum TMA dan menutup 50-70° setelah TMB, UNtuk klepbuangnya sendiri membuka 50-70° sebelum TMB dan menutup 25-38° setelah TMA, batasan yang dapat diberikan 260-280°. Makin kecil durasinya makin bagus untuk
trek pendek,tenaga bawah lebih ngis. Cocok untuk karakter skubek yang perlu tarikan awal yang lebih responsive.

Durasi Cam

Diukur pada bukaan klep/angka dial gauz Menunjuk pada 0,050 inchi/1,27mm
Klep mulai membuka 0,15mm dan hampirmenutup 0,15mm

Durasi noken as Yamaha vega
Intake
membuka 27° sebelum tma,menutup 35° setelah tmb
Exhause
membuka 55° sebelum tmb,menutup 29° setelah tma


Noken As / kem Racing Pabrikan

image
<!-- [if gte mso 10]>
Noken As / kem Racing Pabrikan

korek motor,Banyak mekanik hanya beli langsung Noken As yang sudah racing dari pabrikan,ini biasanya karena malas riset, kurang ilmu Noken As, takut gagal, dan ngirit biaya.Banyak merk Noken As racing / kem racing beredar di masyarakat.Banyak pilihan berbeda,bahkan satu merk juga menawarkan pilhan-pilihan berbeda-beda pula.
Karena itu kami coba memberikan keterangan-keterangan yang bisa membuat anda mengerti tentang pilihan dalam memilih Noken As / Kem yang sesuai dengan karakter motor anda.
Contoh-contoh Noken As racing Pabrikan :

KAWAHARA
Ada tiga tipe       : tipe K1
                                : tipe K2
                                : tipe K3
Untuk K1 dan K2 biasa dipakai racing harian,lift, overlap dan LSA tidak terlalu ekstrim.Sedang untuk K3 untuk racing Ekstrim.
DATA KAWAHARA K1
                Klep in(durasi)   :16+180+47 = 237 derajat
                Klep ex(rurasi)  : 53+180+13 = 239 derajat
                Lif in                       : 8 mm
                Lift ex                    : 8 mm
                LSA                         : 98 derajat
                Harga                    : 350 ribu
DATA KAWAHARA K2
Klep in(durasi)   : 11+180+57 = 248 derajat
                Klep ex(rurasi)  : 41+180+31 = 252 derajat
                Lif in                       : 8,75 mm
                Lift ex                    : 8,56 mm
                LSA                         : 103 derajat
                Harga                    : 400 ribu
DATA KAWAHARA RACING ONLY
Klep in(durasi)   :28+180+ 60 = 268 derajat
                Klep ex(rurasi)  : 60+180+31 = 252 derajat
                Lif in                       : 10,33 mm
                Lift ex                    : 8,89 mm
                LSA                         : 113 derajat
                Harga                    : 600 ribu

TDR
Noken As / Kem TDR racing memang pantas untuk harian dan Racing, Durasi dan LSA sangat aman dalap overlap sehingga tidak saling bentur antar klep.Bahkan untuk klep lebar sekalipun.
DATA Noken As / Kem TDR
                Klep in(durasi)   :13+180+45 = 238 derajat
                Klep ex(rurasi)  : 41+180+22 = 243 derajat
                Lif in                       : 8,4 mm
                Lift ex                    : 7,93 mm
                LSA                         : 94,5 derajat
                Harga                    : - ribu

MARATHON
  Noken As / Kem keluaran Mitra2000 sangat laku dipasaran.
DATA Noken As / Kem New Marathon
                Klep in(durasi)   :16+180+50 = 246 derajat
                Klep ex(rurasi)  : 41+180+9 = 230 derajat
                Lif in                       : 7,78 mm
                Lift ex                    : 7,53 mm
                LSA                         : 112,5 derajat
                Harga                    : 250 ribu

NEW CLD
Hampir mirip marathon, bahkan lebih bagus mendongkrak power dari pada marathon. CLD singkatan dari ciledud atau Champion leader development. Kem atau Noken as ini lebih keras atau setara dengan Noken As standart pabrikan.
Klep in(durasi)   :17+180+48 = 245 derajat
                Klep ex(rurasi)  : 49+180+13 = 242 derajat
                Lif in                       : 7,82 mm
                Lift ex                    : 7,82 mm
                LSA                         : 105 derajat
                Harga                    : 400 ribu

HRP
HRP(Hendriyansyah Racing Produk) buatan pentolan pembalap nasional Hendriyansyah. Durasi kem ini mirip kem CLD, yang mempunyai karakter halus untuk di pakai harian. Enak untuk trek pendek
                Klep in(durasi)   :18+180+43 = 238 derajat
                Klep ex(rurasi)  : 49+180+13 = 252 derajat
                Lif in                       : 7,35 mm
                Lift ex                    : 7,33 mm
                LSA                         : 102 derajat
                Harga                    : 300 ribu
READMORE - Profil dan durasi Noken As / KEM

Korek Motor Harian Buat Pemula


image

Tiga Jurus Buat Motor Kencang


korek mesin motor ,Ada tiga jurus bikin motor jadi kencang,salah satunya lo bisa liat besutan pabrikan garputala jupiterZ tahun 2006.
besutan jupiter semuanya masih bawaan pabrik tidak ada yang gw ganti.
sebelum dijelasin tiga jurus bikin motor jadi kencang,pertama-tama kita harus tau mau di bawa kemana arah spek balapnya.
lo mau bikin standar tapi kencang yang biasa kita sebut kohar (korekan harian) apa lo mau yang lebih dari itu,semua itu ada jawabannya tergantung kalian dan modal kalian.

JURUS PERTAMA (CARBURATOR )

Kita bermain simpel,artinya kita usahakan bermain yang tidak mengeluarkan biaya banyak contohnya kita bermain di CARBURATOR.
biasanya motor bawaan pabrik respon awal sangat galak tapi untuk melaju kencang sangat sulit,itu dikarnakan sepuyer yang dipakai berukuran kecil sehingga pasokan bensin kurus(kurang) motor jadi gesit di putaran bawah tapi top speednya loyo.
semua itu bisa diatasi dengan mengganti sepuyer pada karburator dengan ukuran yang lebih besar dari standarnya,tapi jangan asal ganti,karna dapat mengakibatkan motor jadi berebet.

JURUS KEDUA (PENGAPIAN )

Di dalam motor standar,pengapian sudah di tentukan atau sudah di batasi dari pabrik atau sering kita sebut pengapian LIMITER.
Dan itu bisa diatsi dengan mengganti CDI standar dengan CDI racing,bagi yang tidak mau mengganti CDI bisa di akali dengan menggeser pengapian.
Cara menggeser pengapian itu juga sangat mudah,kita tinggal melepas bagian magnet dan menggeser pulser dengan cara mencoak lubang kedudukan pulser,tapi jangan sembarangan menggeser karna dapat berakibat motor susah hidup.

JURUS KE TIGA (CAMSAFT )

Camsaft atau sering kita sebut NOKEN AS sangat berperan penting dalam mesin berbasis 4TAK sedangkan untuk mesin berbasis 2TAK di tentukan oleh porting,untuk yang satu ini saya tidak bisa mengulas lebih dalam dikarnakan saya takut kalian belum mengerti derajat untuk merubah camsaft untuk mesin 4TAK dan juga berapa milimeter untuk mengangkat porting untuk mesin 2TAK semua itu harus dengan pembelajaran yang serius dan sungguh-sungguh.




JURUS PERTAMA :

Gambar diatas saya beri nomor urut 1 sampai 3 sebenarnya pada gambar 1sampai 3 semua itu gambar karburator bukan ukuran standar bawaan motor, yang bikin motor kita jadi kenceng bisa maenin karburator aja dengan cara mengganti sepuyernya dengan ukuran yang lebih besar ,tapi ku saranin buat motor yang benar-benar standar kita naikin spuyer jangan terlalu besar minimal kita naikin 5 sampai maksimal 10,tapi kalo kita mau rombak yang agak ekstrim lo bisa lemer karbu,biasanya ada batasan buat ngelemer karbu kita,ku saranin remer 1,5 sampai 2mm,itu juga ga bisa kita kerjain sendiri kita musti singgah ke tukang bubut.
Jadi gak bisa sembarangan and kita anggap enteng karna kalo lemer karbu resikonya sangat besar,karbu kita gak bisa di balikin jadi standar lagi dan kalo salah sedikit aja pada lemeran kita itu berakibat motor kita susah di seting dalam arti kata jadi ngawur tu setingan,jadi gw saranin buat pemula kita cukup main sepuyer aja karna gak beresiko tinggi dan bisa di balikin jadi standar lagi.palagi buat harian,,,ya gak?????
JURUS KEDUA :


Di atas lo bisa liat, itu yang di namain CDI atau banyak orang awam bilang perangkat pengapian tapi sekali lagi gw minta maaf sama kalian karena semua contoh gambar tersebut ku ambil dari INTERNET semua,karna gw gak punya kamera digital maklum orang susah.
Buat yang satu ini ku gak bisa ngasih penjelasan yang kongkrit karna dalam pembelajaran ku CDI atau perangkat pengapian ini sudah di buat permanen,kita semua gak bisa ngerubah apa lagi kutak kutik tu CDI bisa gak idup motor kita alias MAMPUS,tapi semua itu ada jalan keluarnya ,kita liatkan gambar diatas ada 2 CDI,yang gak ada logonya itu CDI standar pabrik and yang satunya CDI racing,setiap motor standar biasanya perangkat CDInya menggunakan CDI yang LIMITER sehingga kita tidak bisa geber motor hingga maksimal karna sudah dipatok hanya bisa digeber misalkan Cuma 10000rpm gak bisa lebih ,sedangkan CDI racing pada gambar yang ada disamping gambar CDI standar tersebut menganut sistim CDI unlimiter artinya rpm yang di hasilkan gak dipatok bahkan bisa melampaui rpm standarnya.
Oleh karna itu ku saranin ma kalian jangan main-main sama perangkat yang satu ini,mending langsung lo ganti aja CDI yang standar ama yang RACING kalo kalian mau ngedapetin rpm yang maksimal,kan udah banyak perangkat CDI yang di jual di TOKO AKSESORIES,




Yang ketiga ini adalah NOKEN AS atau bahasa mekaniknya CAMPSAFT ,NOKEN AS ini berfungsi untuk mengatur keluar masuknya pasokan bahan bakar yang akan diproses sampai menghasilkan tenaga pada mesin motor kalian,dalam dunia balap motor ini adalah perangkat sakti buat para tuning mesin ,karna perangkat ini sangat-sangat sensitive jika salah korek sedikit aja motor langsung ogah lari alias lemot,para mekanik punya jurus masing-masing dalam memodifikasi NOKEN AS.
Tapi ku punya bocoran sedikit buat kalian bro yang suka bikin kencang motor apalagi bagi para jago balap liar,moga-moga bocoran ku ini bisa lo terapin ama tunggangan kalian,sebelum kalian korek NOKEN AS,kalian harus paham dulu apa aja yang harus kalian perhatiin.
Pertama –tama kalian ukur camp standarnya baik yang IN maupun yang EX dengan alat ukur yang namanya SIKMAT,trus kalian catat LIFT nya berapa trus LSA nya juga,kalau untuk motor standar korek kita tidak perlu EXTRIM untuk memangkas campnya,cukup mengambil 0,5mm dari ukuran standar motor udah sangar,tapi dalam hal ini kalain bro jangan salah tanggap jangan kalian pikir kalo kalian udah pangkas CAMP nya motor lo langsung ngacir,kalian  harus (KUDU)ngukur KOMPRESI motor kalian karna CAMP yang dah kalian ubah tadi membutuhkan pasokan bahan bakar yang gak sedikit lagi,jadi OTOMATIS KOMPRESI MOTOR harus diukur ulang untuk mendapatkan POWER yang MAKSIMAL.
Setelah diubah ukur KOMPRESI menggunakan Alat ukur KOMPRESI yang dinamakan (BURED ),karna dengan mengukur KOMPRESI ulang kita dapat mengetahui perbandingan KOMPRESI standar dengan setelah kita rubah,karna kelebihan KOMPRESI juga gak bagus,mengakibatkan motor galak di bawah atasnya mandek juga bisa mengakibatkan kemacetan pada SEHER (PISTON ),sebelum mencoba trik di atas alangkah baiknya kalian mempelajari dahulu cara-cara tuning CAMP agar tidak menjadi penyesalan dikemudian hari,semoga tips yang singkat dari saya ini bermanfaat.semua cara seting noken as(camshaft) sudah ada di korekmesin.com di halaman lain,kalian buka2 lagi aja caranya.
READMORE - Korek Motor Harian Buat Pemula

Pengerjaan Klep


image

   
korek mesis motor kita saatnya membahas perlakuan terhadap klep baru. Terutama pada bagian bibir payung klep. Harus dibikin dua sudut bertingkat. Sudut paling bawah 45 derajat dan atas 30 derajat (gbr. 1). Maksudnya supaya aliran gas bakar lebih lancar dan mampu meningkatkan tenaga mesin.
     dua sudut bertingkat itu harus diimbangi juga pada sitting klep atau dudukan katup. “Supaya klep mampu menutup rapat dan kompresi tidak bocor,klo bocor semua jadi percuma,ngempos,g lari,memalukan.
   
Lebih rinci tentang pembuatan sitting klep,Diameter dalam sitting klep juga harus dibikin multi-angle seat. Tingkatanya yaitu 75o, 60o, 45 derajat dan 30 derajat (gbr. 2) ,
Dari tingkatan itu bisa ditebak. Nantinya sudut 45o di bibir payung klep akan ketemu dengan sudut 450 di sitting klep . Jadi klop dan tidak perlu terlalu lama skir klep,
    permukaan diameter dalam sitting klep juga harus dibikin radius atau jari-jari. Besarnya jari-jari itu 10-12% dari diameter klep. Lebih jelas silakan perhatikan gambar (gbr. 3). 
   
Paling penting lagi supaya aliran gas bakar lancar jaya kudu cermati besar diameter dalam sitting klep. “Menurut teori sih 88 sampai 90% dari diameter payung klep,” ungkap brother yang sedang mendambakan pasangan hidup baik hati itu.
   
Misal klep isap TK 28 mm yang banyak dipakai mekanik untuk bebek 4-tak 125 cc. Tinggal dikalikan 28 x 88% = 24,6 mm. Jika mau lebih besar tinggal hitung dari 28 x 90% = 25,2 mm.
   
Perlu diperhatikan juga ketika membuat dudukan klep yaitu diameter luar. tergantung dari diameter klep dan luas ruang bakar. Misalnya pakai klep TK 28 mm. Diameter dalam sitting klep 24,6 mm dan diameter luar 30 mm.
   
Satu lagi yang mesti diperhatikan yaitu tinggi sitting klep. “Supaya tahan pukulan tingginya 5-6 mm. Bahan yang digunakan besi ancuran (iron cast) atau albronch,

ALBRONCH DAN TEMBAGA

    Bikin sitting klep banyak tukang bubut sudah pada tahu. “Paling sip material albronch. Selain lunak juga tahan pukulan,
    Untuk bahan bos klep, Wok memilih tembaga.  Punya sifat licin tapi tahan gesek,demilaianlah ulasan mengenai klep buat para korek mesin motor
READMORE - Pengerjaan Klep

Korek Motor4 Tak


image
Korek Motor 4 Tak/4 langkah


korek motor Untuk meningkatkan daya atau power mesin motor standart yang biasa disebut tune up, perlu diusahakan perubahan-perubahan pada beberapa hal :
1. Meningkatkan / menaikkan perbandingan kompresi.
2. Memperbaiki porting IN maupun EX supaya pemasukan bahan bakar menjadi lancar dan baik.
3. Merubah durasi, Lift noken as.
4. Mengubah pengapian (apabila dalam perlombaan diperbolehkan).
5. Mengubah rasio dengan Close Rasio.
6. Setting karburator.

KOMPRESI

Meningkatkan perbandingan kompresi (Compretion Ratio = CR) adalah cara awal yang ditempuh oleh para mekanik untuk meningkatkan power mesin. Namun demikian untuk meningkatkan perbandingan kompresi perlu diperhatikan beberapa faktor, antara lain :
1. Bahan bakar yang digunakan.
2. Kwalitas piston yang digunakan.

CARA MENAIKKAN KOMPRESI :
1. Mengganti piston dengan model racing.
2. Mendekatkan deck clearance.
3. Membubut Head.
4. Mengelas Head.
5. Membubut Blok dan Piston.

CARA MENURUNKAN KOMPRESI :
1. Merimer dome pada head.
2. Memperdalam coakan klep pada piston.
3. Membubut piston.

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN KOMPRESI TINGGI :
1. Power mesin meningkat.
2. Final gear menjadi berat.
3. Power mesin terasa dari putaran bawah sampai atas.

KERUGIAN MENGGUNAKAN KOMPRESI TINGGI :
1. Mesin menjadi cepat panas .
2. Engine break menjadi besar dan kasar.
3. Apabila perhitungan kompresi tidak tepat, sering terjadi detonasi.

Untuk mengetahui / menghitung perbandingan kompresi (CR) dari satu mesin, kita perlu mengetahui dulu volume silinder yang akan dikerjakan.

CONTOH PADA MESIN JUPITER Z O/S 100
Bore atau D : 52 mm = 5,2 Cm
Stroke 54 mm = 5,4 Cm
= 0,785 x 5,22 X 5,42
= 114,62 cc
≈ 115 cc

CONTOH PADA JUPITER Z O/S 100
Volume ruang bakar diukur dengan buret lewat busi adalah 14,55 c
Jadi Volume ruang bakar 14,55 cc - 0,7 cc = 13,85
( 0,7 cc adalah Volume Ruang Busi )

Cara menentukan berapa cc isi ruang bakar yang harus kita pakai pada perbandingan kompresi yang sudah kita tentukan.Misalnya kita menginginkan perbandingan kompresi 1 : 14 berapa volume ruang bakarnya ?
Berarti apabila kita menginginkan perbandingan kompresi 1 : 14, isi ruang bakar harus 8,84cc.

PORTING

Maksud dari mengubah porting adalah usaha untuk meningkatkan atau memperbaiki efisiensi volumetric dengan mengoptimalkan aliran gas ke dalam ruang bakar.
Ada 3 faktor yang menentukan besarnya tenaga pada sebuah mesin :
1. Efisiensi mesin
yaitu seberapa dorongan pada piston yang dihasilkan oleh gaya putaran fly wheel.
2. Efisiensi thermal (panas)
yaitu seberapa banyak bahan bakar yang harus dibakar/ dipanaskan dalam silinder untuk mendorong piston turun menuju TMB secara efisien.
3. Efisiensi volumetric
yaitu membuat saluran / ukuran yang tepat untuk memompa gas secara optimal.

Macam Macam Bentuk Porting
Dalam modifikasi, Head usahakan agar tidak mendapat hambatan apapun, misalnya lubang intake dengan lubang manifold atas juga harus sama dengan joint / karet manifold, usahakan dalam merimer supaya tidak ada ruang yang menyudut. Expanded Sides itu adalah bentuk porting yg benar & smpe skr mash di terapkn oleh tuner² ternama ( untuk mempelajari lebih lanjut silahkan Download books Porting HEAD By A.Graham.Bell http://speedol.net/index.php?option=com_content&task=view&id=61&Itemid=120 )


NOKEN AS

Di antara komponen pada motor yang paling utama untuk meningkatkan kecepatan mesin adalah memodifikasi camshaft / cam/ noken as. Noken as berfungsi mengatur buka / tutup klep yang dibutuhkan untuk mengatur bahan bakar melewati klep in dan membuang melewati klep ex secara selaras.

CARA KERJA NOKEN AS SEBAGAI BERIKUT :

1. Apabila titik A menyentuh pelatuk, maka katup mulai terangkat dan akan terbuka penuh setelah mencapai puncak tonjolan ( titik B ).
2. Setelah melewati puncak, katup akan turun kembali dan tertutup rapat setelah titik C.
3. Dari A kemudian naik ke C dan kemudian kembali ke B disebut durasi noken as.
4. Tinggi tonjolan menentukan Lift Max.
5. Bentuk permukaan profil tonjolan menentukan percepatan penutupan dan pembukaan katup oleh bentuk permukaan profil tonjolannya.

LIFT MAX
Cara menentukan Lift Max pada motor balap :
Secara teori untuk motor standart, Lift Max adalah 23% dari diameter klep in. Kemudian untuk motor balap dengan sirkuit yang tidak begitu panjang, Lift Max sekitar 29% - 31% dari diameter klep in. Untuk balap dengan sirkuit panjang, Lift Max dapat dibikin sampai dengan 35% dari diameter klep.

DURASI
Cara menghitung durasi ada beberapa cara :
1. Durasi dihitung setelah klep mengangkat 1,27mm pada setelan klep 0 (zerro).
2. Durasi dihitung pada saat klep mulai membuka pada setelan klep 0,10 mm.

Untuk mempermudah pembuatan, kita akan menggunakan cara yang ke dua. Sebelum kita ingin menentukan angka durasi, harus kita ketahui dulu berapa LC (lobe center) pada noken as yang akan kita modifikasi.

Untuk mengetahui LC, kita harus memasang noken as pada mesin dan mengukur dengan busur derajat yang dipasang pada kruk as sebelah kiri / magnet.

Sebagai contoh :
LC PADA JUPITER Z : 103
Kita menginginkan durasi 310 derajat.
Berapa derajat in open dan berapa derajat in close ?

Perhitungan Untuk Mencari in close :
310 - 180 - 52 = 78

BERARTI UNTUK LC 103 JIKA KITA MENGINGINKAN DURASI 301 ANGKA DURASINYA ADALAH :
IN OPEN 52 SEBELUM TMA
IN CLOSE 78 SETELAH TMB

Untuk motor balap durasi idealnya adalah 29 - 33.
Untuk lift max motor balap durasi idealnya adalah :
7,5 mm - 8,3 mm

Keuntungan menggunakan lift tinggi dan durasi besar :
- Tenaga mesin menjadi sangat besar
- Mesin sangat bagus di putaran atas

Kerugian menggunakan lift tinggi dan durasi besar :
- Pada putaran bawah kurang bagus
- Per klep menjadi tidak awet
- Klep floating / melayang apabila pir klep tidak kuat
- Coakan klep pada piston harus dalam

CARA MENGGERINDA CAM
- Bagian Base Circle digerinda kurang lebih 18 sampai ketemu lift yang diinginkan
- Kemudian diikuti dengan menggerinda bagian ram untuk menentukan durasi
- Menggerinda bagian flank untuk menentukan lift O/L dan membentuk profil
- Usahakan dalam menggerinda sebuah kem dengan rata dan halus untuk menjaga agar rocker arm tetap awet dan mengurangi floating.

IGNITION / PENGAPIAN

Bagian pada mesin berfungsi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara yang di kompresi oleh piston, sebelum piston mencapai TMA.
Sumber arus listrik untuk menghasilkan loncatan api bisa berasal dari spul atau langsung aki.
Sumber listrik yang dihasilkan langsung dari sepul sering disebut pengapian AC, dan langsung dari aki sering disebut pengapian DC.

Pengapian AC
Keuntungan menggunakan sistem AC :
- Sistem listrik langsung sesuai dengan putaran mesin.
- Tidak perlu menggunakan aki
Kerugian menggunakan sistem AC :
- Putaran mesin sedikit berkurang, karena gaya magnet yang ada

Pengapian DC
Keuntungan menggunakan sistem DC / Total Lost :
- Tidak perlu menggunakan magnet
- Berat rotor bisa dibuat sesuai keinginan kita (bisa sangat ringan)
Kerugian menggunakan sistem DC / Total Lost :
- Harus sering mengisi ulang (recharging) aki (accu)
- Resiko terjadi aki tekor

Perbedaan waktu pengapian standart dan yang sering digunakan untuk balap:

Pengapian untuk motor standart
• Pada RPM rendah (1.000 – 3.000 RPM) : loncatan api pada 8 - 15 sebelum TMA
• Pada RPM tengah tinggi (4.000 ke atas) :loncatan api pada 25 - 30 sebelum TMA
• Api busi tidak besar dibanding pengapian balap

Pengapian untuk motor balap
• Pada RPM rendah (1.000 – 3.000 RPM) : loncatan api pada 20 - 30 sebelum TMA
• Pada RPM tengah sampai tinggi ( 4.000 ke atas) : loncatan api pada 35 - 42 sebelum TMA
• Api busi besar

Macam macam jenis CDI

1. single map
cdi yang terdiri hanya dengan 1 map/kurve
contoh : cdi bawaan motor, cdi brt dual band, XP HP 7

2. multi map
cdi yang terdiri lebih dari 1map / kurve yang dapat kita pilih sendiri dengan beberapa click.
contoh : cdi rextor adjustable, cdi brt smart click XP andrion

3. cdi programable
cdi yang bisa diatur kurve/ grafik pengapian menurut keinginan kita, yang disesuaikan dengan karakter mesin yang dibutuhkan. contoh : rextor programable, cdi vortec, cdi brt remote, XP Andrion Series LE 4
READMORE - Korek Motor4 Tak

Perhitungan gigi rasio 4 Tak


image

 para korek mesin motor berikut adalah perhitungan gigi rasio balap:
          YUPITER 11O STD                                                     CLOSE RATIO


 
1       2 – 38 = 3.166                                               1.  13 – 36 = 2.769                           1.  13 – 36 =             
                   ------------33.8 %                                       ---------------- 33.8 %                   ------>
2.     17 – 33 = 1.942                                               2.  18 – 33 = 1.833                           2.  18 – 33 =
                    ------------24.7 %                                  ---------- 24.7 %               -----0.562 = 28.9 %
3.     21 – 29 = 1.380                                               3.  21 – 29 = 1.380                           3.  21 – 29 =       
                   ------------18.1 %                                           ----------------17.2 %                      -----0.285 = 20.6 %
4.     21 – 23 = 1.095                                               4.  21 – 24 = 1.142                           4.  23 – 26 =
 
 
          YUPITER MX 135
                          1      2 – 34 = 2.833                                               1.  12 – 32 = 2.666
                       -------------32.0 %                                     -------0.958 = 33.8 %
2.     16 – 30 = 1.875                                               2.  16 – 29 = 1.812
                   ----- ---------22.1 %                                     ------0.523 = 27.8 %
3.     17 – 23 = 1.352                                               3.  17 – 24 = 1.411      
                  ----------------18.4 %                                              --------0.307 = 22.7 %
4.     22 – 23 = 1.045                                               4.  20 – 23 = 1.150                                        
 
 
SHOGUN 125 STD                                                                                  
    

1         1 – 33 = 3.000                                               1.  13 – 30 = 2.307                            1.  13 – 31 =       
                  ---------1,215 = 40.0 5                                            -----------------27.7 %                                           
2.     14 – 25 = 1.785                                               2.  15 – 25 = 1.666                           2.  15 – 25 =
                    ------0.491 = 27.5 %                               -------------- 22.3 %
3.     17 – 22 = 1.294                                               3.  17 – 22 = 1.294                           3.  17 – 22 =
               --  -----0.242 = 18.0 %                             ----------------14.6 %
4.     19 – 20 = 1.052                                               4.  19 – 21 = 1.105                            4.  19 – 21 =
 
 
          NEW SMASH
  

1         1 – 33 = 3.000                                               1.  13 – 33 =                            1.  13 – 30 =                                    1.  13 – 30 =
                        --------------31,1 %                                ----------1.125 = 37.5 %
2.     16 – 30 = 1.875                                               2.  16 – 28 =                            2.  15 – 25 =                                    2.  16 – 28 =
                         -------------21.8 %                                   --------- 0.507 = 27.0 %
3.     19 – 26 = 1.368                                               3.  19 – 26 =                            3.  17 – 23 =                                    3.  17 – 23 =
                       -------------15.4 %                                     ---------0.316 = 23.1 %
4.     19 – 20 = 1.052                                               4.  19 – 22 =                            4.  19 – 20 =                                    4.  19 – 21 =
         
  HONDA SUPRA
 


          1.  12 – 34 = 2.833                                               1.  12 – 31 = 2.583                           1.  13 – 31 = 2.384
                               -------- 1.128 = 39.8 %                              -----------33.9 %                     -------------32.4 %
          2.  17 – 29 = 1.705                                               2.  17 – 29 = 1.705                           2.  18 – 29 = 1.611
                                   ------0.467 = 27.3 %                              ----------- 23.7 %                      ------------23.1 %
          3.  21 – 26 = 1.238                                               3.  20 – 26 = 1.300                           3.  21 – 26 = 1.238
                                    ------0.285 = 23.0 %                              -----------19.6 %                     ------------ 15.5 %
          4.  24 – 23 = 0.958                                               4.  22 – 23 = 1.045                           4.  22 – 23 = 1.045
 
 
 

 
 

1      2 – 31 = 2.583                            1.  12 – 32 = 2.667
                     ----------33.9 %                       ----------------36.0 %
2.     17 – 29 = 1.705                            2.  17 – 29 = 1.705
                   -----------24.6 %                      ---------------24.6 %
3.     21 – 27 = 1.285                            3.  21 – 27 = 1.285
                    -----------18.6 %                       ---------------18.8 %
4.     22 – 23 = 1.045                            4.  22 – 24 = 1.043
 
 
          KARISMA / SUPRA X

                        1      4 – 35 = 2.500                                               1.  14 – 34 = 2.428
                   ----------0.950 = 38.0 5                               -----------30.6 %
2.     20 – 31 = 1.550                                               2.  19 – 32 = 1.684
                   ----------0.400 = 25.8 %                              ----------- 21.9 %
3.     20 – 23 = 1.150                                               3.  19 – 25 = 1.315
                   ----------0.227 = 19.7 %                               ------------16.3 %
4.     26 – 24 = 0.923                                               4.  20 – 22 = 1.100
         
 
          KAZE / BLITZ
              
                       1       2 – 36 = 3.000                                               1.  13 – 36 = 2.769
                          -----1.063 = 35.4 %                                 ----------34.1 %
2.     16 – 31 = 1.937                                               2.  17 – 31 = 1.823
                          -----0.587 = 30.3 %                                 ----------25.9 %
3.     20 – 27 = 1.350                                               3.  20 – 27 = 1.350
                   ---------0.264 =19.5 %                                    ----------19.5 %
4.     23 – 25 = 1.086                                               4.  23 – 25 = 1.086
 
           
            YAMAHA F 1 ZR                                             
 

1       2 – 39 = 3.250                                               1.  14 – 30 = 2.142                           1.  14 – 31 =         
                       -------1.438 = 44 %                                                 ------------32.5 %
2.     16 – 29 = 1.812                                               2.  18 – 26 = 1.444                           2.  18 – 27 =
                        -------0.612 = 33.7 %                                   ---------16.8 %
3.     20 – 24 = 1.200                                               3.  20 – 24 = 1.200
                       ------ 0.155 = 12.9 %                                   --------- 12.9 %
4.     22 – 23 = 1.045                                               4.  22 – 23 = 1.045
READMORE - Perhitungan gigi rasio 4 Tak

Pemeriksaan MOTOR STARTER Kendaraan

Motor starter merupakan bagian yang sangat penting dari kendaraan, jika terjadi kerusakan kita akan dibuat kerepotan olehnya. Agar kita tahu letak kerusakan juga nggak dikibulin oleh bengkel "nakal" maka perlu sekali kita tau cara pemeriksaan motor starter. Dari berbagai "artikel" kendaraan yang saya pelajari dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan motor starter meliputi :
1. Pemeriksaan Komutator, meliputi :
a. Pemeriksaan kebersihan dari komutator
jika kotor bersihkan dengan amplas ukuran # 400
b. Run Out
jika keolengan melebihi 0,05 mm ratakan dengan mesin bubut
c. Kedalaman alur
jika kedalaman alur kurang dari 0,2 mm perbaiki dengan mata gergaji

2. Armature coil, meliputi :
a. Kontinuitas kumparan
kondisi baik bila ada kontinuitas antar ujung kumparan
b. Ground test
kondisi baik bila tidak ada kontinuitas

3.
Field coil, meliputi :
a. Periksa kontinuitas srikuit field coil
kondisi baik bila ada kontinuitas antar ujung kumparan
b. Ground test, baik bila tidak ada kontinuitas

4. Sikat,
meliputi :
bila panjang sikat kurang dari 8,0 mm maka sikat harus diganti

5. Pemegang sikat

pastikan pemegang sikat (+) dengan (-) tidak ada kontinuitas

6.
Magnetic switch
a. Kembalinya plunyer
kondisi baik bila plunyer ditekan segera kembali
b. Pull in coil test
periksa hubungan antara terminal 50 dengan C.kondisi baik bila ada kontinuitas.
c. Hold in coil test
periksa hubungan antara terminal 50 dan body. jika ada kontinuitas berarti Baik

7. Pemeriksaan Tanpa beban

jika pemeriksaan awal dari 1 sampai 6 telah dilakukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji tanpa beban. maksudnya disini adalah pemeriksaan motor starter tanpa dipasang pada kendaraan. adapun pemeriksaan ini dilakukan dengan :

a. menghubungan terminal negatif baterai dengan body motor starter
b. Menghubungkan terminal positif baterai dengan terminal 30 motor starter (biasanya baut terminal 30 lebih panjang dibanding dengan baut terminal C)
c. Sebagai gantinya kunci kontak maka hubungkan terminal 30 dengan terminal 50.
d. Ketika terminal 30 dihubungkan dengan terminal 50 maka pada plunyer akan terlempar dilanjutkan dengan berputar.
Apabila kondisi ini kita jumpai pada saat pemeriksaan akhir motor starter maka dapat disimpulkan motor starter dalam kondisi baik.
READMORE - Pemeriksaan MOTOR STARTER Kendaraan

Cara Perbaikan Motor 4 Tak


Cara memperbaiki motor 4 tak, tips perbaikan motor 4 tak. Apabila motor anda terendam air akibat banjir atau terperosok dalam sungai sehingga air masuk kedalam mesin, kini ada solusi yang murah tanpa perlu membongkar mesin.

Untuk Motor Bensin 4 tak

Langkah 1: Lepaskan filter udara dari sarangannya dan keringkan dengan lap.

Langkah 2: Keringkan koil dan distributor serta kabel busi dari air

Langkah 3: Kuras oli mesin sampai habis dan bersihkan filter oli.

Langkah 4: Isi mesin dengan ” Oli spesial yang larut dengan air” yaitu Shell Dromus B , Esso Kutwell 30, 40,45 atau 50 , Mobilmet 122/110. atau TOTAL Lactuca LT2 Bila isi oli normal 0.9 ltr anda harus mengisi oli satu liter

Langkah 5: Gerakkan mesin dengan starter kaki tanpa dikontak sekitar 30 kali (posisi katup bensin tertutup)

Langkah 6: Kuras oli pelarut tersebut sampai habis dan perhatikan warnanya bila oli tersebut berwarna putih susu menandakan ada air yang dilarutkannya dan tunggu sekitar satu jam agar semua cairan oli pelarut terkuras habis.

Langkah 7: Isi mesin dengan Pertamina ENDURO atau Mesran Super 20W50. Setelah isi oli cukup hidupkan mesin dan jalankan mesin sampai 1 jam agar mesin cukup panas. Setelah itu kuras kembali oli dari dalam mesin dan pastikan sudah tidak ada air dalam oli dan pada filter oli.

Langkah 8: Isi dengan oli Enduro atau Mesran Super 20W/50 dan jalankan mesin seperti biasa.
READMORE - Cara Perbaikan Motor 4 Tak